Dakwah  

5 Macam Perhiasan Dunia Dari Al-Qur’an Dan Hadits Rasulullah SAW

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

 بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ,

الـحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهَ ، أَمَّا بَعْدُ

JUDUL PEMBAHASAN YAITU

ADDUNYAA BUSTAANUN TAZAYYANAT BIKHAMSATI ASY-YAA-A

(Dunia ini laksana sebuah yang di hiasi dengan lima macam )

Perhiasan Dunia

jumansur.com Puja dan puji kita persembahkan kehadirat Allah SWT yang tidak pernah berhenti memberikan nikmatnya kepada hamba-Nya. Salam dan keselamatan kepada Nabi Muhammad SAW dengan membaca Allahummasholli wasallim wabarak alaa muhammad wa ala alihi washohbihi wasallim, ammaba’duh

Dalam pembahasan kali ini Insya Allah akan di uraikan tentang  perkara-perkara dari aktivitas ummat manusia yang bisa menjadi penghias keindahaan dunia yang di ajarkan oleh Nabi Muhammad SAW kepada ummatnya yang bisa menjadikan ini lebih berarti dan membawa keselamatan dunia dan akhirat. yaitu ada minimal lima keadaan ummat Rasulullah yang bisa berwujud terciptanya keindahan di muka bumi ini, atau berjudul 5 macam perhiasan dunia yaitu:

Pertama:’ILMUL ULAMAI-I, Artinya, llmunya para dan cendikiawan

jadi para ulama itu adalah pewaris para nabi yang memiliki segudan ilmu pengetahuan di bidang agama sehingga dunia ini menjadi indah, karena ilmu pengetahuannya yang menjadi cahaya sehingga semua yang dicita-citakan manusia bisa diperoleh dengan baik, di samping itu dengan ilmu pengetahuan para ulama dan cendikiawan hingga membuat kehidupan tertata dengan rapi dan memperlihatkan keindahan

mengenai Ilmu pengetahuan ini Allah SWA berfirman dalam Q.S. Al-Mujadalaha: 11

يَرْفَعِ اللهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرُُ

YARFA’ILLAHU LLAZIINA AAMNUU MINKUM WALLAZIINAUUTUL ILMA DARAJAT WALLAHU BIMAA TA’MALUUNA KHABIR

Artinya : Allah meninggikan derajat orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat (Q.S. al-Mujadalah : 11)

Dalam hadits Rasulullah SAW bersabdah sebagai berikut:

مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ.

Artinya : Rasulullah Saw. bersabda “Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah mudahkan baginya jalan menuju Surga.” (HR. ).

Ke dua: WAL ‘ADLIL UMARAA-I, Artinya, Para Penguasa

Indahnya kehidupan juga sangat di pengaruhi oleh pemimpin yang berkuasa, jika pemimpinnya menjalankan peraturan-peraturan dengan prinsif keadilan maka itu adalah wujud nyata dari nilai kemakmuran, jadi adilnya seorang pemimpin menentukan terciptanya keindahan dunia, kalau dunia sudah indah maka berkah kehidupan pun akan di rasakan oleh penghuninya.

وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , أَفْضَلُ النَّاسِ عِنْدَاللَّهِ مَنْزِلَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ اِمَامٌ عَادِلٌ رَقِيْقٌ .وَشَرُّعِبَادِاللَّهِ عِنْدَاللَّهِ مَنْزِلَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ اِمَامَةِ اِمَامٌ جَائِرٌ خِرْقٌ.

Yang Artinya: Rasulullah ﷺ bersabda: Lebih utamanya manusia di sisi Allah derajatnya di hari kiamat itu seorang pemimpin yang adil yang lemah lembut (memiliki kasih sayang). Dan seburuk-buruk hamba di sisi Allah derajatnya di hari kiamat yaitu pemimpin yang zalim yang kasar. (Hadits di riwayatkan oleh Thabarani).

Di hadits lain Rasulullah SAW besabdah:

وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اِنَّ الْمُقْسِطِيْنَ عِنْدَاللَّهِ عَلَى مَنَابِرَ مِنْ نُوْرٍ عَنْ يَمِسْنِ الرَّحْمَنِ وَكِلْتَايَدَيْهِ يَمِيْنُ الَّذِيْنَ يَعْدِلُوْنَ فِى حُكْمِهِمْ وَأَهْلِيْهِمُ وَمَاوُلُّوا.

Artinya: Rasulullah ﷺ bersabda, Sesungguhnya orang-orang yang adil itu kelak di sisi Allah berada di tempat-tempat yang tinggi ‘mimbar’ yang terbuat dari cahaya, di sebelah kanan Zat Yang Maha Pengasih. Kedua tangannya merupakan tangan kanan orang-orang yang adil dalam keputusan mereka, keluarga mereka dan apa-apa yang dikuasakan kepada mereka.” (Hadits Riwayat. Muslim dan Nasai).

Ketiga: WAL ‘IBAADATIL ‘UBBAADI, Artinya Ketekunan Beribadah para hamba Allah SWT

Tekunnya beribadah hamah-hamba Allah juga menentukan terciptanya keindahan dunia, karena terkadang mereka sudah mengetahui pengetahuan beribadah dengan baik akan tetapi dia menjalankan wujud iktiarnya, maka dari itu sebagai seorang hamba yang mengngikan menikmati keindahan kehidupan dunia maka tiada alasa wajib tekun menjalankan semua karena Allah SWT semata. Dalam hal ini Allah SWT berfirman dalam QS Adz-Dzariyat (51) ayat 56 sebagai berikut:

وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Artinya: Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (QS. Adz-Dzariyat;56)

Ke Empat: WA AMAANATI-TTUJJAARI, Artinya, Kejujuran para pedagang atau pengusaha

Praktek transaksi jual beli di antara ummat juga mempengaruhi terciptannya kehidupan yang indah, karena dalam dunia perdagangan pedagang sangat rawan melakukan kecurangan hingga menimbulkan kerugian bagi pembeli entah karena mutivasi keuntungan lebih banyak ataukah karena inginmempercepat laris dari dagangnya tersebut hingga rela melakukan perbuatan tercela dalam berdagan, inilah sebabnya keindahan dunia sangat di pengaruhi oleh kejujuran para pedagan dan pengusaha.

Dalam hadits dari Ibnu Amr RA, Nabi SAW menjanjikan kepada orang-orang yang berdagang dengan berlaku jujur, sebagai berikut:

عن عبد الله بن عمر رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه و سلم: « التَّاجِرُ الأَمِينُ الصَّدُوقُ الْمُسْلِمُ مَعَ الشُّهَدَاءِ – وفي رواية: مع النبيين و الصديقين و الشهداء – يَوْمَ الْقِيَامَةِ » رواه ابن ماجه والحاكم والدارقطني وغيرهم

Artinya: Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Seorang pedagang Muslim yang jujur dan amanah (terpercaya) akan (dikumpulkan) bersama para Nabi, orang-orang shiddiq dan orang-orang yang syahid pada hari kiamat (di Surga).” (HR. Ibnu Majah, hakim)

Ke Lima: WASHIIHATIL MUHTARIFIINA, Artinya Kedisiplinan Pekerja/karyawan/buruh

Disiplin berarti menjalankan kerja di suatu bidan atau lembaga dengan ketentuan peraturan yang belaku dengan tidak melanggar kode etik yang sudah di tetapkan, jadi bagi karyawan yang bekerja dengan sebenar-benarnya kedisiplinan maka itu juga menentukan terciptanya kehidupan dunia yang indah. ini juga biasa terjadi bagi karyawan baru dia melakukan disiplin kalau berhadapan dengan pengawas atau pimpinnanya jikalau bekerja sendiri dia tidak menjalankan peraturan akan tetapi bermalas-malasan atau melakukan kecurangan. mengenai kedisiplina ini Allah SWT berfirman dalam QS. An-Nisa’ Ayat 59, sebagai berikut:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَاُولِى الْاَمْرِ مِنْكُمْۚ فَاِنْ تَنَازَعْتُمْ فِيْ شَيْءٍ فَرُدُّوْهُ اِلَى اللّٰهِ وَالرَّسُوْلِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلًا ࣖ

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.(QS. An-Nisa’ Ayat 59)

 Demikialah penjabaran ceramah di atas tentang lima yang bisa mewujudkan keindahan dunia. Yang paling penting adalah lasnakan peritah Allah dan jauh larangannya ciptak keidahan dalam diri masing-masing maka nampak dari indahnya kerukunan keluarga. Sekian Wallahu Wa’lam Bissawaf Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Hormat kami

 

Jumansur, S. Pd.I