Dakwah  

Beratkan Amalmu dengan Meluruskan Niatmu

Manfaat beratkan amalmu dengan meluruskan niatmu
Beratkan Amalmu dengan Meluruskan Niatmu (Source Images: iStock)

Jumansur.com – Beratkan amalmu dengan meluruskan niatmu. Masya Allah betapa banyak sekali hal yang membuat amalan kita menjadi berat karena kita. Niat adalah pembuka amal yang akan menjadi penentu apakah amalan kita bernilai lebih atau tidak.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Qur’an Surat Al Anbiya ayat 47 yang menjelaskan mengenai amalan karena niat akan dibalas oleh Allah Taala. Meskipun niatnya hanya sebesar biji sawi maka tetap akan dibalas oleh Allah Taala.
Ibnu Mubarak rahimahullah dalam buku Syamsuddin Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad adz-Dzahabi, ‘Siyar A’lami an-Nubala’,15/416 berpendapat bahwa ,

“Betapa banyak amal yang sedikit atau ringan menjadi banyak atau berat dalam timbangan oleh karena lurusnya niat pelakunya.

Dan, betapa banyak pula amal yang banyak atau berat, menjadi sedikit atau ringan dalam timbangan oleh karena bengkoknya niat pelakunya.”

Masya Allah, sangat besar sekali manfaat dari niat ini bagi amalan ini. Jadi jangan pernah salah niat sebelum beramal. Pikirkan apa yang akan kita lakukan sebelum kita berbuat.

Sebaik-baik niat adalah mengerjakan semua amalan ikhlas karena Allah.

Niat

Niat secara bahasa berasal dari kata Al Qashd yang artinya keinginan. Sementara secara istilah niat berarti bertekad kuat (Azzam) mengerjakan sesuatu ikhlas karena Allah dan letaknya di dalam hati.

Kita perlu yakini bahwa niat adalah amalan hati antara kita dengan Allah. Hanya Allah yang mengetahui niat kita sehingga niat akan memberatkan pahala kita langsung dinilai oleh Allah Taala.

Manfaat Ungkapan Beratkan Amalmu dengan Meluruskan Niatmu

Ungkapan tersebut sangat patut kita renungkan dalam-dalam bahwa betapa pentingnya niat sebelum beramal. Niat jadi penentu amalan kita dihadapan Allah Taala.

1. Setiap Amalan Tergantung pada Niat

Kita perlu mengetahui bahwa setiap amalan kita tergantung pada niat dan niat tersebut adalah amalan hati bukan amalan lisan, seperti yang diajarkan Rasulullah. Tidak ada satupun riwayat yang menceritakan bahwa Rasulullah melafazkan niat sebelum melakukan suatu amalan..

2. Setiap Hamba akan Mendapatkan Sesuatu Sesuai Niatnya

Perlu juga kita renungkan bagaimana dampak niat terhadap hasil (pahala) yang dia terima. Jika dia berniat baik maka akan memperoleh pahala dan sebaliknya jika niatnya jelek maka akan diganjar sesuai yang dia niatkan.

3. Beratkan amalmu dengan meluruskan niatmu: Niat Itu Maksud dan Kehendak

Tanpa diucapkan dengan lisan pun, niat sudah mengandung maksud dan kehendak. Misal ketika dia berniat berpuasa maka dia sudah berkehendak berpuasa dan melakukan sesuatu yang membuat puasanya bernilai dihadapan Allah.

Jika dia berniat memberi orang lain makanan maka secara tidak langsung dia akan membuktikan niat tersebut dengan membagi-bagikan makanan.

Perlu juga kita ketahui untuk selalu memperbaiki niat kita setiap akan melakukan amalan-amalan. Niat terbaik seseorang adalah ikhlas mengharapkan Ridha Allah. Sementara jika mengharapkan pujian manusia maka dia hanya akan mendapatkan apa yang dia niatkan.

tertinggi sebuah amalan tergantung pada niatnya dan sebaik-baik niat adalah ikhlas karena Allah Taala. Tapi tentu saja untuk melakukan keihklasan dalam beramal ini harus sesuai dengan tuntunan Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam.

Kita niat beramal tapi tidak sesuai dengan aturan Allah maka sama saja kita tidak beramal. Karena syarat diterimanya amalan adalah ikhlas karena Allah dan Ittiba’ (sesuai dengan Quran ).

Jadi perlu kita ingat bahwa salah satu beratkan amalmu dengan meluruskan niatmu adalah hal penting dalam setiap amalan yang kita lakukan. Baik dan buruk hasil akhir tergantung pada niat yang kita inginkan. Wallahu a’lam bis shawab.