4 Sumber Maksiat Dalam Padangan Islam

Sifat-sifat  Yang Menjadi Mudah Bermaksiat

(4 Sumber )

Jumansur.com– Dengan selalu bersyukur atas nikmat Allah paling ringan dengan mengucapakan Alahamdulillah maka akan menjadi jembatan semua aktifitas keseharian kita akan di berkahi oleh Allah SWT. Sebagai tanda Ummat yang baik dan mendapatkan cahaya Rasulullah maka dia akan selalu mengiringi kehidupannya dengan mengucapkan shalawat yang berbunyi Allahummasalli Wasallim wabarik alih.

Pada kali ini akan di bahas sebagai isi perbicangan dan menjadi perpanjangan terjalinnya kebersamaan di dalam saling mengajak kejalan yang di ridhoi oleh Allah SWT, dan sedapat mungkin menghidari segala bentuk larangan Allah SWT demi kesalamtan Dunia Akhirat.

Maka perlu di bahas tentang faktor yang menjadikan seseorang bisa terjrumus dalam perbuatan zalim dan maksiat, maka dari itu judul pembahasan ini ialah .

Yang pertama: Arrububiyah; yaitu Menyerupai sifat-

Dalam hal ini manusia terkadang memiliki sifat ingin menyerupai ketuhan merasa meiliki kekuasaan, merasa kuat, merasa paling hebat, tidak mau menerima masukan dia seakan akan tidak mau di batas-batasi yaitu memiliki kebebasan seperti Tuhan yang maha kuasa Yaitu Allah SWT.

Padahal perlu di pahami bahwa sebagai manusi haram menyerupai Allah baik berupa sifatnya, zatnya maupun af’alnya, karena yang memiliki kesemuan itu hanya Allah SWT manusia memiliki keterbatasan yang banyak.

Bahkan ketika sifat Arrububiyah ini sudah besar dalam diri manusia maka bisa mengakat dirinya sebagai tuhan  yang wajib di sembah dan di takuti, bahkan dia memiliki sifat kejam kepada mereka yang tidak mau mengikuti kemauannya.

Dalam sudah tercata bagaimana firaun mendeklarasikan dirinya sebagai penguasa yang kuat hingga menganggap dirinya sebagai tuhan, dan tidak segan-segan bertindak sekehendaknya dan semaunya karena merasa dia yang menguasai segalanya.

Bahkan Nabi Musa mendakwahinya mengajakanya agar tidak mempertuhankan dirinya dan menperkenalkan Tuhan yang sebenarnya yaitu Allah SWT, mala menganggap dirinya di permalukan dan di hina.

Begitulah kerasnya hatinya seorang yang memiliki sifat ketuhanan, maka sangat berbahaya jika sifat ini sampai melekat kepada seorang manusia, karena sifat ini juga merupak kemaksiatan yang paling besar, makanya wajib di perangi secara serius dan bersama-sama.

Yang Kedua; Asyaithoniyah; Yaitu sifat yang ingin menyerupai

Perlu kita pahami bahwa syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kita semua, di terangan dalam Al-Qur’an Surat Yasin ayat 60.

Jadi kita pernah terlenah denga tipu daya syaitan ini karena setiap saat akan mengintai kita untuk menjadi pengikutnya dan terjerumus dalam perbuatan dan maksiat, maka dari itu kita selalu meningkatkan ilmu pengetahuan agama islam agar kita bisa terhindar dari jebakan-jebakan syaitan

Maka dari itu orang yang sifat syaitaniya maka akan terlihat dalam dirinya yaitu dia, mudah menghasud, dengki, suka berburusangka, senang akan bertengkaran, mudah tersinggung dan marah, serakah dan tamat, serta sifat-sifat buruk lainnya.

Jebakan syaitan iblis itu sangatlah halus dan manis sehingga mudah terperdaya ketika ummat dangkal pengetahuan, serta iman dan taqwanya kepada Allah SWT, Sebagaimana Kisah yang pernah di alami oleh Syekh Abdul Qadir Al-Jailani.

Suatu ketika Syekh Abdul Qadir Al jailani mendirikan sholat tahajjud dan di tengan peribadahannya tiba-tiba di datangi sosok putih dari langit bercahaya memakai pakaian kehormatan, lalu dengan spontas sosok itu berkata, Hai Abdul Qadir al-jailani Akulah tuhanmu yang engkau sembah.

Engakau Sudah sampai, engaku sudah menyatuh dengan tuhanmu, sudah tidak ada lagi perintah dan larangan, apa yang pernah saya syariatkan padamu sudah bebas bagimu dan apa yang di haramkan sudah tidak berpengaruh lagi bagimu

Mendengar Perkatan itu dengan kekuatan ilmu agama yang di miliki syekh abdul Qadir Al-jailani langsung saja mengusir dengan mengambil pasir dan melempari sosok itu dengan asma Allah, hingga syaitan itu lari menjerit-jerit.

Yang Ketiga; Albahimiyah: Sifat Menyerupai

Nah sifat ini adalah salah satu sumber orang bisa bersifat maksiat, kaerena ketika sifat kehewanan yang dimiliki maka orang tersebut ingin memiliki yang sebebas bebasnya tidak mau lagi di atur atur atau dia tidak mau di ikat oleh aturan dia ingin membuat aturan sendiri sesuai keinginan nafsunya.

Kalau sifat ini ada pada manusia maka dia tidak mau lagi mengerjakan perintah Agama Islam dan selalu mengerjakan larangan Allah SWT.

Yang Ke Empat; Assubu’iyah; Bersifat menyerupai Binatang buas

Kita bisa saksikan bagaimana tingkah laku binatan buas, dia akan selalu mencari mansa, sebuas-buasnya binatang dia terbatas karena tidak memiliki akal, akan tetapi ketika manusia memiliki sifat binatang buas maka, bukan hanya merusaka fasilitas akan tetapi bisa dengan gampang menyakiti, melukai, hingga mengilangkan jiwa.

Bukan cuma itu ketika sifat binatang buas ada pada manusia maka jangankan orang lain sendiri tidak akan diberikan keamanan hidup.

Demikianlah Pembahasan tentang 4 sumber maksiat semoga bermanfaat dan bernilai ibadah dan kita bisa menjauhinya, Wallahu Wa’lam Bissawaf. Assalamu alaikum warahmtullahi Wabarakatuh.