Dakwah  

13 Golongan Yang Menyesal Ketika Sudah Di Alam Kubur

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

 بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ,

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا وَرَسُوْلِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى ا للهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ

Jumansur.com- Dengan hati yang bersih dan khusu senangtiasa bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat yang telah di berikan kepada kita semua semoga nikmat itu melimpah dan selamat dunia akhirat, salam salawat kepada Rasulullah SAW yang telah membawa manusia dari yang gelap-gelita karena kejahiliyaan ke alam yang terang menderan karena cahaya addinul islam wal-iman, di waktu yang baik ini penulis akan membahas 13 di alam kubur.

1.Penyesalan Orang Tidak Beriman

Jadi yang pertama yang bakal menyesal di dalam kubur adalah meraka yang selama hidupnya tidak beriman kepada Allah SWT tidak mempercai keesaan Allah SWT, mereka hanya memperturuhkan hawanafsunya dan mendewa-dewan akalnya dia tidak percaya dengan kebesaran Allah SWT pokoknya dalam hatinya adalah ingkar tidak mempercayai adanya tuhan yaitu Allah SWT sehingga perbuatannya itu di lakukan se enaknya saja waktu dan tenaga serta harta berikut kesehatannya sia-sia dihadapan Allah, dia berbuat baik tapi oarang tidak beriman kepada ALLAH SWT tidak mendapatkan nilai ibadah atau pahala, yang dia dapatkan hanyalah di dunia, mengenai hal ini ALLAH SWT berfirman Sebagai Berikut:

وَهُمْ يَصْطَرِخُوْنَ فِيْهَاۚ رَبَّنَآ اَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا غَيْرَ الَّذِيْ كُنَّا نَعْمَلُۗ اَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَّا يَتَذَكَّرُ فِيْهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَاۤءَكُمُ النَّذِيْرُۗ فَذُوْقُوْا فَمَا لِلظّٰلِمِيْنَ مِنْ نَّصِيْرٍ

Artinya: Dan mereka berteriak di dalam neraka itu: “Ya Rabb kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan. Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berpikir bagi orang yang mau berpikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolong pun. (QS. Fathir ayat 37)

2. Orang Kafir sekiranya di bisa hidup kembali mau di jadika seperti tanah

Orang yang kafir di Alam Barzah Atau alam kubur setelah melihat dan menyaksikan siksaan Allah di hadapnya mereka meminta kepada Allah SWT untuk kembali kebumi bukan lagi mau hidup seperti manusia akan tetapi dia lebih memilih mau menjadi tanah Pada hari tersebut seorang kafir akan berkata, “Aduhai seandainya waktu dulu aku hanyalah tanah”. Ini menunjukkan akan penyesalannya di hari kiamat kelak. Dia tidak ingin menjadi manusia yang disidang kemudian diadzab oleh Allah SWT. Lalu mereka mengatakan seandainya dia dulu hanyalah tanah, yang tidak akan dihisab, atau tidak akan disidang seperti itu, dan tidak akan di adzab. akan tetapi penyesalan semacam ini tidaklah berguna, jadi mulailah saan ini kita bersunggu-sunggu berpegan teguh pada tali beraqidah yang benar, dalam hal penyesalan orang kafir ini dalam Surat An-Naba ayat 40, Allah SWT berfirman sebagai berikut:

إِنَّآ أَنذَرْنَٰكُمْ عَذَابًا قَرِيبًا يَوْمَ يَنظُرُ ٱلْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ وَيَقُولُ ٱلْكَافِرُ يَٰلَيْتَنِى كُنتُ تُرَٰبًۢا

Hurup Latin: innaa aanzarnaakum ‘azaabang qariibay yauma yaanzurul-mar`u maa qaddamat yadaahu wa yaquulul-kāaafiru yaa laitanii kuntu turaaba

Artinya:Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu (hai orang kafir) siksa yang dekat, pada hari orang melihat apa yang telah dilakukan oleh kedua tangannya; dan orang-orang kafir berkata: “Alangkah baiknya seandainya saya dahulu adalah tanah” (QS>An-Naba ayat 40)

3.Tidak pernah berdakwah

Jadi Berdakwa adalah termasuk perintah Allah dan rasul-Nya untuk menyampaikan kebenaran kepada ciptaan Allah terkhusus Manusia, lebih khusus lagi kepada sesama ummat muslim walaupun satu kata contoh jujurlah, dan menyamapaikan agar menjauhi perbuatan batil yang bisa mendapat dosa, karena menyampaikan kepada orang tentang kebaikan adalah termasuk amal jariyah yang walaupun sudah di alam kubur ketika orang tersebut mengamalkan apa yang pernah kita samapaikan maka pahalanya akan mengalir kepada kita, bahkan ketika dia ajarkan juga kepada orang lain maka pahalahnya akan berlipat-lipat, paka pantas kalau orang yang semasa hidupnya tidak berdakwa maka dia akan menyesal

Namun dalam menyampaikan kebenaran tau berdakwa ada adab dan cara penyampaiannya agar apa yang kita harapkan itu bisa mudah dan senang di terima oleh mereka yang kita dakwai sebagai mana Firman Allah SWT dalam Al-qur’an  Qur’an Surat An-Nahl 125 sebagi berikut:
اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ

Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan cara hikmah dan pengajaran yang baik (bijaksana), dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang sebaik-baiknya. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk (QS.An-Nahl 125)

4. Pada Saat hidup di dunia Tidak suka Bersedekah

jadi termasuk penyesalan hamba Allah  yang sudah mati di alam kubur karena selama hidupnya tidak sempat bersedekah atau besedekah tapi tidak kurang. Karena sedekah ini adalah termasuk amal jariyah yang terus mengalir pahalanya walaupun sudah di alam kubur.  Dalam sebuah hadits,  tentang penyesalan bagi orang yang lalai bersedekah. َDalam Kitab Fathul Bari No. 1419 sahih Bukhari Di riwayatkan bahwa Rasulullah bersabdah sebagai berikut.

حَدَّثَنَا أَبُو هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الصَّدَقَةِ أَعْظَمُ أَجْرًا قَالَ أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيحٌ شَحِيحٌ تَخْشَى الْفَقْرَ وَتَأْمُلُ الْغِنَى وَلَا تُمْهِلُ حَتَّى إِذَا بَلَغَتْ الْحُلْقُومَ قُلْتَ لِفُلَانٍ كَذَا وَلِفُلَانٍ كَذَا وَقَدْ كَانَ لِفُلَانٍ

artinya: Telah menceritakan kepada kami Abu Hurairah radliallahu anhu berkata, “Seorang kaum adam datang kepada Nabi SAW dan berkata,: “Yaa Rasulullah, shadaqah apakah yang paling besar pahalanya?”. Rasulillah menjawab: “Engkau bershadaqah ketika kamu dalam keadaan sehat dan , takut menjadi faqir dan berangan-angan jadi orang kaya. Maka janganlah kamu menunda-nundanya hingga tiba ketika nyawamu berada di tenggorakanmu. Lalu kamu berkata, si fulan begini (punya ini) dan si fulan begini. Padahal harta itu milik si fulan“. (HR. Bukhari /Shahih.)

5.Membenci kebenaran dan kebaikan

Jadi termasuk golongan yang menyesal di alam kubur ketika semasa hidupnya membenci ketika di tunjukkan kepada jalan yang baik, bahkan ketika di peringati agar tidak mengerjakan kebaikan dan menjauhi maka dia seakan-akan merasa di permalukan, orang seperti ini tercermin dalam Firman Allah SWT sebagai berikit:

وَهُمْ يَصْطَرِخُوْنَ فِيْهَاۚ رَبَّنَآ اَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا غَيْرَ الَّذِيْ كُنَّا نَعْمَلُۗ اَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَّا يَتَذَكَّرُ فِيْهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَاۤءَكُمُ النَّذِيْرُۗ فَذُوْقُوْا فَمَا لِلظّٰلِمِيْنَ مِنْ نَّصِيْرٍ

Artinya: Dan mereka berteriak di dalam neraka itu: “Ya Rabb kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan.” Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berpikir bagi orang yang mau berpikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolong pun. (QS. Fathir ayat 37)

6. Selama hidup di dunia tidak percaya akan hari akhirat

Tidak percaya tentang adanya hari akhir adalah ciri orang yang akan menyesal di alam kuburnya karena orang seperti ini akan melakukan apa saja yang menurutnya sendiri baik tidak peduli akan sesuaikah kebaikan yang di ajarkan Allah dan Rasulnya yang penting dia senang dan mendapatkan hasil, pada hal itu hanya sifatnya sementara, orang seperti ini, Allah SWT berfirman dalam Surat Yasin ayat 52 sebagai berikut:

قَالُوْا يٰوَيْلَنَا مَنْۢ بَعَثَنَا مِنْ مَّرْقَدِنَا ۜهٰذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمٰنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُوْنَ

Artinya: Mereka berkata:”Aduh celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?” Inilah yang dijanjikan (Rabb) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-rasul(Nya).( QS. Yasin ayat 52)

7. Malas mendirikan sholat baik di waktu sehat lebih-lebih saat sakit

Jadi orang tidak mengerjakan atau mendirikan kewajiban sholat semasa hidupnya akan menyesal di alam kubur ,Dalam Surat Al Baqarah ayat 43, Allah SWT berfirman sebagai berikut:

وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَارْكَعُوْا مَعَ الرَّاكِعِيْنَ

Artinya: Dan dirikanlah , tunaikanlah zakat, dan ruku lah bersama orang-orang yang ruku (QS.Al Baqarah ayat 43)

8. Selama hidup di dunia Silaturahminya dia putus

Juga orang yang tidak menyambung tali silaturrahminya kepada sana familinya apa lagi kalau dengan sengaja memutus hubungan silaturrahmi maka di dalam kuburnya akan menyesal, sebagai mana Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut:

قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ أَخْبَرَنَا عُيَيْنَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ جَوْشَنٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي بَكَرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “مَا مِنْ ذَنْبٍ أَحْرَى أَنْ يُعَجِّلَ اللَّهُ عُقُوبَتَهُ فِي الدُّنْيَا، مَعَ مَا يُدَّخَرُ لِصَاحِبِهِ فِي الْآخِرَةِ، مِنَ الْبَغْيِ وَقَطِيعَةِ الرَّحِمِ”.

Artinya: Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ismail ibnu Aliyyah, telah menceritakan kepada kami Uyaynah ibnu Abdur Rahman ibnu Jusyan, dari ayahnya, dari Abu Bakrah r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Tiada suatu perbuatan dosa pun yang lebih layak untuk disegerakan oleh Allah hukumannya di dunia selain dari azab yang disediakan untuk pelakunya kelak di akhirat selain dari Dengki/melacur dan memutuskan hubungan kekeluargaan. (HR. Muslim)

9. Suka Mengadu Domba Waktu dia hidup di dunia

Jadi orang yang pada masa hidupnya suka mengadu domba sehingga akibanya orang lain salin bermusuhan bahkan terkadang saling menyakiti dan melakukan penrusakan maka orang seperti itu akan menyesal dalam kuburnya karena siksaan Allah SWT sudah di perlihatkan kepadanya dalam sebuah hadits yang terdapat dalam kitab Fathul BariNo. 218 Rasulullah SAW bersabdah:

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مَرَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِقَبْرَيْنِ فَقَالَ إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ لَا يَسْتَتِرُ مِنْ الْبَوْلِ وَأَمَّا الْآخَرُ فَكَانَ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ ثُمَّ أَخَذَ جَرِيدَةً رَطْبَةً فَشَقَّهَا نِصْفَيْنِ فَغَرَزَ فِي كُلِّ قَبْرٍ وَاحِدَةً قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ لِمَ فَعَلْتَ هَذَا قَالَ لَعَلَّهُ يُخَفِّفُ عَنْهُمَا مَا لَمْ يَيْبَسَا

Artinya:Dari Ibnu `Abbas berkata, “Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam lewat di dekat dua kuburan, lalu beliau bersabda: “Sesungguhnya keduanya sedang disiksa, dan keduanya disiksa bukan karena . Yang satu disiksa karena tidak bersuci setelah kencing, sementara yang satunya suka mengadu domba.” Kemudian beliau mengambil sebatang dahan yang masih basah, beliau lalu membelahnya menjadi dua bagian kemudian menancapkannya pada masing-masing kuburan tersebut. Para sahabat pun bertanya, “Wahai Rasulullah, kenapa engkau melakukan ini?” beliau menjawab: “Semoga siksa keduanya diringankan selama batang pohon ini basah.” (HR. Bukhari) Shahih.)

10. Penyesalan Orang Munafik

Juga orang munafik akan menyesal ketika sudah di alam kubur karena Allah sudah memperlihatkan azabnya seperti, orang munafik itu adalah lain di hati juga lain di mulut lain juga di perbuatnya, dalam Surat Ali Imran ayat 106, Allah SWT berfirman sebagai berikut:

يَّوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوْهٌ وَّتَسْوَدُّ وُجُوْهٌۚ فَاَمَّا الَّذِيْنَ اسْوَدَّتْ وُجُوْهُهُمْۗ اَكَفَرْتُمْ بَعْدَ اِيْمَانِكُمْ فَذُوْقُوا الْعَذَابَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُوْنَ

Artinya: Pada hari yang di waktu itu ada muka yang putih berseri, dan ada pula muka yang hitam muram. Adapun orang-orang yang hitam muram mukanya (kepada mereka dikatakan):”Kenapa kamu kafir sesudah kamu beriman Karena itu rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu“. (Surat Ali Imran ayat 106).

juga Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut:

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مَرَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِقَبْرَيْنِ فَقَالَ إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ لَا يَسْتَتِرُ مِنْ الْبَوْلِ وَأَمَّا الْآخَرُ فَكَانَ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ ثُمَّ أَخَذَ جَرِيدَةً رَطْبَةً فَشَقَّهَا نِصْفَيْنِ فَغَرَزَ فِي كُلِّ قَبْرٍ وَاحِدَةً قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ لِمَ فَعَلْتَ هَذَا قَالَ لَعَلَّهُ يُخَفِّفُ عَنْهُمَا مَا لَمْ يَيْبَسَا

Dari Ibnu `Abbas berkata, “Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam lewat di dekat dua kuburan, lalu beliau bersabda: “Sesungguhnya keduanya sedang disiksa, dan keduanya disiksa bukan karena dosa besar. Yang satu disiksa karena tidak bersuci setelah kencing, sementara yang satunya suka mengadu domba.” Kemudian beliau mengambil sebatang dahan kurma yang masih basah, beliau lalu membelahnya menjadi dua bagian kemudian menancapkannya pada masing-masing kuburan tersebut. Para sahabat pun bertanya, “Wahai Rasulullah, kenapa engkau melakukan ini?” beliau menjawab: “Semoga siksa keduanya diringankan selama batang pohon ini basah.” (HR. Bukhari) [ No. 218 Fathul Bari] Shahih.

11. Semasa hidup saat kencing tidak bersih

Hamba Allah yang ketika kencing tidak memperhatikan kebersihannya termasuk dalam golongan yang akan menyesal dalam kuburnya karena akan di perlihatkan siksaan dalam kubur seperti  Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut:

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مَرَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِقَبْرَيْنِ فَقَالَ إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ لَا يَسْتَتِرُ مِنْ الْبَوْلِ وَأَمَّا الْآخَرُ فَكَانَ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ ثُمَّ أَخَذَ جَرِيدَةً رَطْبَةً فَشَقَّهَا نِصْفَيْنِ فَغَرَزَ فِي كُلِّ قَبْرٍ وَاحِدَةً قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ لِمَ فَعَلْتَ هَذَا قَالَ لَعَلَّهُ يُخَفِّفُ عَنْهُمَا مَا لَمْ يَيْبَسَا

Artinya: Dari Ibnu `Abbas berkata, “Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam lewat di dekat dua kuburan, lalu beliau bersabda: “Sesungguhnya keduanya sedang disiksa, dan keduanya disiksa bukan karena dosa besar. Yang satu disiksa karena tidak bersuci setelah kencing, sementara yang satunya suka mengadu domba.” Kemudian beliau mengambil sebatang dahan kurma yang masih basah, beliau lalu membelahnya menjadi dua bagian kemudian menancapkannya pada masing-masing kuburan tersebut. Para sahabat pun bertanya, “Wahai Rasulullah, kenapa engkau melakukan ini?” beliau menjawab: “Semoga siksa keduanya diringankan selama batang pohon ini basah.” (HR. Bukhari) [ No. 218 Fathul Bari] Shahih.

12. Penyesalan karena selama hidup di dunia tidak taat

Jadi mereka yang selama hidupnya tidak taat maka akan di siksa dalam kuburnya sebagimana firman Allah SWT dalam Al-qur’an surat Al-ahzab Ayat 66 sebagai berikut.

يَوْمَ تُقَلَّبُ وُجُوْهُهُمْ فِى النَّارِ يَقُوْلُوْنَ يٰلَيْتَنَآ اَطَعْنَا اللّٰهَ وَاَطَعْنَا الرَّسُوْلَا۠

Artinya Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikan dalam neraka, mereka berkata, Alangkah baiknya andaikan kami taat kepada Allah dan tata (pula) kepada Rasul.” (QS Al Ahzab:66)

13. Orang-orang Misyrik

Mereka yang selama hidupnya melakukan perbutan atau menduakan Allah maka akan meyesal dalam kuburnya, karena bagi siapa yang musyrik maka amal-amalnya tidak di terima oleh Allah SWT

Demikian pembahasan ini semoga bermanfaat dan tetap istiqoma di jalan yang Allah Ridhoi aaminn Wallahu wa’lam Bissawaf Assalamu Alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Hormat kami

 

Jumansur, S. Pd.I