اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ
بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ,
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا وَرَسُوْلِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى ا للهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
14 Tahapan Alam Perjalanan Manusia Dalam Padangan Islam
Jumansur.com Rasa syukur kehadirat Allah SWT atas nikmat yang di berikan kepada kita semua agar kehidupan kita berjalan sesuai apa yang kita harapkan, salam salawat kepada Rasulullah sebagai suri teladan bagi semua ummatnya semoga kita mendapat syafaatnya aamiin, lewat media ini insya Allah akan di bahas tentang ada 14 tahapan alam perjanan manusia dalam pandanga islam.
Pertama: Alam Roh
Alam Roha lam yang pertama di tempati manusia dimana manusia masih berdiri sendiri tanpa memilki jasad atau Bersatu dengan tubuh manusia, alam roh juga disebut alam cahaya karena masih berbentuk cahaya, namun di alam ros semua manusia sudah mengakui ke esaan Allah SWT, atau dengan kata lain bahwa ruh itu sudah mengakui Alla SWT sebagai tuhannya, mengenai hali Allah SWT berfirman dalam surat Al-A’raf Ayat 172 sebagai berikut:
وَاِذْ اَخَذَ رَبُّكَ مِنْۢ بَنِيْٓ اٰدَمَ مِنْ ظُهُوْرِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَاَشْهَدَهُمْ عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْۚ اَلَسْتُ بِرَبِّكُمْۗ قَالُوْا بَلٰىۛ شَهِدْنَا ۛاَنْ تَقُوْلُوْا يَوْمَ الْقِيٰمَةِ اِنَّا كُنَّا عَنْ هٰذَا غٰفِلِيْنَۙ
Artinya: Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman), “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi.” (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, “Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini. (QS.Al-A’raf Ayat 172)
Kedua:Alam Rahim
Alam Rahim di sebut juga alam kandung di alam manusia perproses mejadi satu antara roh dan jasad, selama kurang lebih 9 bulan manusia berada di alam Rahim atau kandungan Allah SWT berfirman Sebagai berikut
وَلَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ مِن سُلَٰلَةٍ مِّن طِينٍ ثُمَّ خَلَقْنَا ٱلنُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا ٱلْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا ٱلْمُضْغَةَ عِظَٰمًا فَكَسَوْنَا ٱلْعِظَٰمَ لَحْمًا ثُمَّ أَنشَأْنَٰهُ خَلْقًا ءَاخَرَ ۚ فَتَبَارَكَ ٱللَّهُ أَحْسَنُ ٱلْخَٰلِقِينَ ثُمَّ جَعَلْنَٰهُ نُطْفَةً فِى قَرَارٍ مَّكِينٍ
Artinya: 12/Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.13/ Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).14/ Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.(QS. Al-Mu’minun ayat 12-14)
Ke Tiga: Alam Dunia
Alam ketiga dari tahap perjalan adalah alam dunia atau pase kehidupan pana atau ujian,jadi tahap di mulainya kehidupan dunia ini setelah manusia itu lahir mulailah di sini proses untuk menwujudnyatakan janji yang sudah di akuinya dialam Rahim dan dunia ini adalah tempat mengumpulkan bekal amal sebagai bekal di alam selanjunnya. Sebagaimana Allah berfirman Sebagai berikut:
إِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْأَرْضِ زِينَةً لَهَا لِنَبْلُوَهُمْ أَيُّهُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا
Artinya: Sesungguhnya Kami telah jadikan segala yang ada di bumi ini untuk perhiasan bagi bumi itu sendiri dan penghuninya, untuk menguji siapakah diantara mereka yang paling baik amalnya.(QS al-Kahfi:7).
Ke Empat: Alam Kubur
Alam kubur juga di sebut alam penantia semua manusia akan melawati alam ini di tahap inilah sudah bisa menikmati hasil amal perbuatannya selama di dunia.
كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَنَبْلُوْكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۗوَاِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ
“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami.” (QS. Al-Anbiya [21] Ayat 35).
Ke Lima: Alam Kehacuran Semesta
Tahap dikatakan juga hari kiamat karena semua alam akan hancur lebur tak berbentuk dan semua makhlik hidup tidak ada lagi yang hidup.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surah Al Haqqah (69) Ayat 13–14, sebagai berikut:
فَإِذَا نُفِخَ فِي الصُّورِ نَفْخَةٌ وَاحِدَةٌ وَحُمِلَتِ الْأَرْضُ وَالْجِبَالُ فَدُكَّتَا دَكَّةً وَاحِدَةً
Artinya: “Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup. dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur.” (QS Al Haqqah: 13-14)
Ke Enam: Alam Hari Kebangkitan
Tahap ini adalah semua manusia di bangkitakan dan akan di kumpulkan di padang masyhar
وَأَنَّ ٱلسَّاعَةَ ءَاتِيَةٌ لَّا رَيْبَ فِيهَا وَأَنَّ ٱللَّهَ يَبْعَثُ مَن فِى ٱلْقُبُورِ
Artinya: Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur.” (Q.S Al-Hajj: 7)
Ke Tuju: Alam Padang Mshsyar
Padang masyar adalah tempat dikumpulkan semua manusia mulai yang pertama hingga yang terakhir bertujuan untuk melakukan proses pradilan akhirat atas semua manausia.
Dalam Al-Qur’an Surat Ibrahim ayat 48 mengenai Padang Mahsyar, Allah berfirman sebagai berikut:
يَوْمَ تُبَدَّلُ الْاَرْضُ غَيْرَ الْاَرْضِ وَالسَّمٰوٰتُ وَبَرَزُوْا لِلّٰهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ
Artinya: (Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan mereka (manusia) berkumpul (di Padang Mahsyar) menghadap Allah Yang Maha Esa, (QS.Ibrahim ayat 48)
Ke Delapan: Alam Syafaat
Syafaat berarti pertolongan atau keringanan,di tahapan ini bermacam-macam keadaan orang ada yang Allah ringankan siksaannya dan juga nanti di akhirat diringankan asabnya, juga disini karena kemaha kasih sayangnya Allah SWT ada yang beri syafaat pengampunan dari semua dosa-dosanya hingga di masukkan kedalam surga yang kenikmatannya tidak pernah putus. Syafaat ini bisa datang langsung dari Allah, juga bisa dari para malaikat, para Nabi dan Rasul terutama Rasulullah SAW, juga ada para mujahid, serta orang tua dan anak atau sebaliknya.
Allah berfirman dalam Al-qur’an surah Al-Baqarah Ayat 255
اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ
Artinya: Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi, Mahabesar. (QS. Al-Baqarah Ayat 255)
Ke Sembilan: Alam Hisab
Tahap ini adalah di mana manusia di hisab oleh Allah SWT di hitung semua amal-amal ibadahnya, baik amal baik maupu amal buruk, ini akan berpengaru terhadap tahap berikutnya.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Gafir Ayat 17 sebagai berikut:
اَلْيَوْمَ تُجْزٰى كُلُّ نَفْسٍۢ بِمَا كَسَبَتْ ۗ لَا ظُلْمَ الْيَوْمَ ۗاِنَّ اللّٰهَ سَرِيْعُ الْحِسَابِ
Artinya: Pada hari ini setiap jiwa diberi balasan sesuai dengan apa yang telah dikerjakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya.(QS. Gafir Ayat 17)
Diriwayatkan dari ‘Abdullah Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
نَحْنُ آخِرُ الأُمَمِ وَأَوَّلُ مَنْ يُحَاسَبُ، يُقَالُ: أَيْنَ الأُمَّةُ الأُمِّيَّةُ وَنَبِيُّهَا؟ فَنَحْنُ الآخِرُوْنَ الأَوَّلُوْنَ
Artinya: Kita adalah umat yang terakhir (di dunia), tapi yang pertama dihisab (di akhirat).” Seorang sahabat bertanya, Dimanakah umat-umat yang lainnya dan Nabi mereka?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Kita adalah yang terakhir dan yang pertama.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dalam Sunan-nya, no. 4280, dan dinilai shahih oleh al-Albani dalam as-Silsilah ash-Shahiihah, no. 2374)
Kesepuluh: Penyerahan Catatan Amal
وَكُلُّ شَيْءٍ فَعَلُوْهُ فِي الزُّبُرِ وَكُلُّ صَغِيْرٍ وَكَبِيْرٍ مُسْتَطَرٌ
Artinya: Dan segala sesuatu yang telah mereka perbuat tercatat dalam buku-buku catatan (yang ada di tangan Malaikat). Dan segala (urusan) yang kecil maupun yang besar adalah tertulis.” (QS. Qomar: 52-53)
Di ayat Lain Allah SWT juga berfirman:
وَوُضِعَ الْكِتَابُ فَتَرَى الْمُجْرِمِيْنَ مُشْفِقِيْنَ مِمَّا فِيْهِ وَيَقُوْلُوْنَ يَا وَيْلَتَنَا مَالِ هَذَا الْكِتَابِ لاَ يُغَادِرُ صَغِيْرَةً وَلاَ كَبِيْرَةً إِلاَّ أَحْصَاهَا وَوَجَدُوْا مَا عَمِلُوْا حَاضِرًا وَلاَ يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا
Artinya: Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya.’ Dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Rabbmu tidak menganiaya seorang jua pun.” (QS. Al-Kahfi: 49)
Ke Sebelas: Alam Mizan
Yaumul Mizan adalah merupakan tahapan yang akan di lewati oleh sumua manusia dalam perjalan diakhirat di tahap ini adalah proses penimbangan atau penilaian semua amal-amal ibadah yang di kumpulkan oleh manusia selama hidup di dunia, tahap ini wajib di Yakini oleh semua ummat islam suapaya iman dan taqwanya semakin meningkat dan amal ibadahnhya semakin bertamabah.
Ke Dua belas: Alam Telaga
Tahap telaga ini yang di maksud Rasulullah SAW bersabdah yaitu;Apakah kalian tahu apakah Al-Kautsar itu?ini bertanyaan Rasulullah Kepada sahabat lalu para sahabat menjawab, “Allah SWT dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.” Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Al-Kautsar adalah sungai yang dijanjikan oleh Rabb-ku ‘Azza wa Jalla untukku. Di sana, terdapat kebaikan yang banyak. Ia adalah (sumber air) telaga yang akan didatangi umatku pada hari Kiamat nanti. Jumlah gayungnya sebanyak bintang-bintang di langit.” (Hadits ini shohih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 400)
Ke Tiga belas: Alam Sirat
Shirat adalah jembatan yang akan di lewat semua manusia kalau dia selamat berarti tempat surga akan tetapi kalau terjatuh berarti masuk kedalam neraka, Rasulullah SAW Bersabdah dari Abu Sa’id al-Khudriy, yaitu:
بَلَغَنِي أَنَّ الْجِسْرَ أَدَقُّ مِنَ الشَّعْرَةِ وَ أَحَدُّ مِنَ السَّيْفِ
Artinya: “Aku diberitahu bahwa jembatan itu lebih halus dari rambut dan lebih tajam dari pedang.” (HR Muslim).
Jembatan Shiratal Mustaqim juga digambarkan dalam hadits Nabi sebagai berikut:
وَيُضْرَبُ جِسْرُ جَهَنَّمَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَكُونُ أَوَّلَ مَنْ يُجِيزُ وَدُعَاءُ الرُّسُلِ يَوْمَئِذٍ اللَّهُمَّ سَلِّمْ سَلِّمْ وَبِهِ كَلَالِيبُ مِثْلُ شَوْكِ السَّعْدَانِ أَمَا رَأَيْتُمْ شَوْكَ السَّعْدَانِ قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ فَإِنَّهَا مِثْلُ شَوْكِ السَّعْدَانِ غَيْرَ أَنَّهَا لَا يَعْلَمُ قَدْرَ عِظَمِهَا إِلَّا اللَّهُ فَتَخْطَفُ النَّاسَ بِأَعْمَالِهِمْ رواه البخاري
Artinya: Dan dibentangkanlah jembatan di atas permukaan Jahannam. Akulah orang pertama yang melewatinya. Doa para rasul pada saat itu: “Ya Allâh, selamatkanlah, selamatkanlah.” Pada shirâth itu, terdapat pengait-pengait seperti duri pohon Sa’dân. “Pernahkah kalian melihatnya?” Para sahabat menjawab, “Pernah, wahai Rasulullah.” Maka ia seperti duri pohon Sa’dân, tiada yang mengetahui ukuran besarnya kecuali Allah SWT. Ia menempatkan manusia sesuai dengan amalan mereka. (HR Bukhari)
Jadi orang akan melalui shirutul mustakim ini berlai-lainan keadaannya ada yang mearangkap ada berjalan lambat ada yang lari-lari kecil ada lari kencan ada yang naik tunggan ada yan terbang bahkan ada yan secepat kilta, mereka melintasi tergantung amal-amal ibdahnya. Sebagai mana Rasulullah bersabadah sebagai berikut.
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْل الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :وَتُرْسَلُ الْأَمَانَةُ وَالرَّحِمُ فَتَقُومَانِ جَنَبَتَيْ الصِّرَاطِ يَمِينًا وَشِمَالًا فَيَمُرُّ أَوَّلُكُمْ كَالْبَرْقِ))، قَالَ : قُلْتُ بِأَبِي أَنْتَ وَأُمِّي أَيُّ شَيْءٍ كَمَرِّ الْبَرْقِ ؟ قَالَ: أَلَمْ تَرَوْا إِلَى الْبَرْقِ كَيْفَ يَمُرُّ وَيَرْجِعُ فِي طَرْفَةِ عَيْنٍ ؟ ثُمَّ كَمَرِّ الرِّيحِ ثُمَّ كَمَرِّ الطَّيْرِ وَشَدِّ الرِّجَالِ تَجْرِي بِهِمْ أَعْمَالُهُمْ وَنَبِيُّكُمْ قَائِمٌ عَلَى الصِّرَاطِ يَقُولُ رَبِّ سَلِّمْ سَلِّمْ حَتَّى تَعْجِزَ أَعْمَالُ الْعِبَادِ حَتَّى يَجِيءَ الرَّجُلُ فَلَا يَسْتَطِيعُ السَّيْرَ إِلَّا زَحْفًا قَالَ وَفِي حَافَتَيْ الصِّرَاطِ كَلَالِيبُ مُعَلَّقَةٌ مَأْمُورَةٌ بِأَخْذِ مَنْ أُمِرَتْ بِهِ فَمَخْدُوشٌ نَاجٍ وَمَكْدُوسٌ فِي النَّارِ.
Artinya: Rasulullah SAW: Lalu diutuslah amanah dan rohim (tali persaudaraan) keduanya berdiri di samping kiri-kanan shiraath tersebut. Orang yang pertama lewat seperti kilat. Aku bertanya: Dengan bapak dan ibuku (aku korbankan) demi engkau. Adakah sesuatu seperti kilat? Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab : Tidakkah kalian pernah melihat kilat bagaimana ia lewat dalam sekejap mata? Kemudian ada yang melewatinya seperti angin, kemudian seperti burung dan seperti kuda yang berlari kencang. Mereka berjalan sesuai dengan amalan mereka. Nabi kalian waktu itu berdiri di atas shirâth sambil berkata: “Ya Allâh selamatkanlah! selamatkanlah! Sampai para hamba yang lemah amalannya, sehingga datang seseorang lalu ia tidak bisa melewati kecuali dengan merangkak”. Beliau menuturkan (lagi): Di kedua belah pinggir shirâth terdapat besi pengait yang bergatungan untuk menyambar siapa saja yang diperintahkan untuk disambar. Maka ada yang terpeleset namun selamat dan ada pula yang terjungkir ke dalam neraka. (HR Muslim).
Ke Empat Belas: Alam Surga Atau Neraka
Setelah melawati shirat berarti masuk kedalam Syurga, berarti dia menempati tempat yang serba enak di penuhi dengan kebahagiaan dan kesenangan yang tiada putusnya kekal selamanya, sebaliknya kalau dia terjuh berarti masuk kedalam neraka tempat yang di siapakan bagi mereka yang ingkar dan berbuat dosa selama hidup di dunia atau dengan kata lain neraka tempat orang-orang kafir dan orang islam yang lebih besar dan berat dosanya di bandingkan amalnya, Allah berfirman tentang surga sebagai berikut:
وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
Artinya: Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa” (QS Ali ‘Imrân:133).
Sekian pembahasan ini semoga bermanfaat Wallahu Wa’lam Bissawaf Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Hormat Kami,
Jumansur, S. Pd.I