Dakwah  

12 Golongan Orang Yang Beruntung Dalam Al-Qur’an

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ,

الـحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهَ ، أَمَّا بَعْدُ

12  Golongan Orang Yang Beruntung Dalam Al-Qur’an

Dengan penuh khusu kepada AllahSWT karena hingga saat ini masih diberi nikmat gratis yang berlimpah, Bentuk kasih sayang Rasulullah SAW sampai sekarang masih menghiasi kita sebagi tandanya cahaya beliau bersinar di setiap Langkah kehidupan sehingga kita bisa membedakan mana haq dan yang bathil. Allahu Masholli alaa Muhammad. Pada Tulisan kali ini dengan kerendahan hati akan menguraikan tentang 12 golongan orang yang beruntung dalam Al-qur’an semoga bisa bernilai ibadah di sisi Allah dan kita selamat dunia dan akhirat aamiin.

Pertama:Orang yang amar ma’ruf dan Nahimungkar

Menyampaikan kebenaran atau mengajak orang untuk mengerjakan atau beribadah kepada Allah SWT adalah tugas kita semua, karena orang yang mengajak kepada kebaikan akan mendapatkan imbalan pahala, oleh karenanya siapan itu yang kita temui hendaknya kita mengajaknya untuk selalu melakukan perbuatan yang baik yang diridhoi oleh Allah SWT terutama kewajiban kita sebagai ummat , juga kita salin memperingati agar menjauhi perbuatan yang mungkar yang dapat menimbulkan dosa, karena keburukannya akan menimpa diri kita sendiri, jadi termasuk golongan yang beruntung itu adalah orang yang mengajak kepada kebaikan dan mencegah dari perbuatan keji dan mungkar, sebagai mana Allah SWT berfirman dalam surat Ali-Imran ayat 104 sebagai berikut:

وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ

Artinya:Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS.Ali-Imran ayat 104)

Juga dalam sebuah hadits Rasullah SAW brrsabdah amar ma’ruf nahi munkar sebagai berikut:

مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الإِيمَانِ

Artinya:  Jika di antara kamu melihat kemungkaran maka ubahlah dengan tanganmu, dan jika kamu mampu untuk melakukannya, maka gunakanlah lisan, namun jika kamu masih tidak mampu, maka ingkarilah dengan hatimu karena itu adalah selemah-lemahnya iman. (HR Muslim).

Jadi ini golongan yang beruntung jika mampu mengajak kepada kebaikan dan mencegah kepada keburukan dan berbuat dosa.

Ke dua: Kepada Allah SWT selalu mendekat

Jadi termasuk golongan yang beruntung itu ketika dalam kesehariannya selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah SWT, mencintai Rasulullah adalah jalan mendekatkan diri kepada Allah seperti Rajin bershalawat, berzikir kapan dan di manapun kecuali dalam WC Sebaiknya dalam hati saja, melihat apa yang di seklilin kita sebagai tanda kekuasaan Allah SWT adalah salah satu cara kita selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT, Allah berfirman dalam al-qur;an surat Al-Ma’idah ayat 35 sebagai berikut:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَابْتَغُوْٓا اِلَيْهِ الْوَسِيْلَةَ وَجَاهِدُوْا فِيْ سَبِيْلِهٖ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah (jalan) untuk mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya, agar kamu beruntung (QS. Al-Ma’idah Ayat 35)

Dari ayat itu sudah jelas orang selalu mendekatkan diri kepada Allah seperti berjihat dan semua yang dapat mendekat kepada Allah adalah tergolong orang-orang beruntung.

Ke Tiga: Memilki  dalam dirinya dan syukur

Kedua sifat ini adalah sangat mulia mudah di ucapkan akan tetapi penuh perjuangan untuk mempraktekannya dalam kehidupan makanya termasuk orang yang beruntung itu Ketika mampu bersabar dalam keadaan yang di alaminya seperti sabar dalam menjalankan perintah Allah dan sabar menjauhi larangan-Nya juga bersabar atas kesusahan yang di alaminya, juga bersyukur atas kenikmatan yang kita rasakan dan bersyukur karena Allah menjauhkan dan mengeluarkan dari masalah yang kita hadapi. Dalam hal ini Allah menegaskan dalam Al-qur’an surat Ali ‘Imran ayat 200 Sebagai berikut:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اصْبِرُوْا وَصَابِرُوْا وَرَابِطُوْاۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ ࣖ

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap-siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung. (QS.Ali ‘Imran ayat 200)

وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ

Artinya: Tidaklah diberikan (sifat-sifat yang terpuji ini) kecuali orang-orang yang sabar, dan tidaklah diberikannya kecuali orang yang mempunyai keberuntungan yang besar.” (QS. Fushshilat: 35)

Jadi kesabaran itu adalah membuat orang tergolong dalam keberuntungan yang besar yang telah di janjikan oleh Allah dan Rasuli-Nya

Ke empat: Tidak mendekati perbuatan memakan hasil riba

Jadi tergolongan hamba Allah yang beruntung itu Ketika kita mampu membabaskan kehidupan kita dari memakan hasil riba, riba yang di maksud ialah penghasilan yang kita peroleh tidak melalui jalan yang di halalkan menurut ilmu ekonomi syariah, ilmu yang membahas tentang riba ini khusus di bahas dalam ilmu muamalat. Mengenai hal ini Allah SWT menegaskan dalam Al-Qur’an surat Ali ‘Imran ayat 130 seperti berikut:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَأْكُلُوا الرِّبٰوٓا اَضْعَافًا مُّضٰعَفَةً ۖوَّاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَۚ

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung (QS.Ali ‘Imran ayat 130)

Jadi jelas di ayat ini bahwa orang menjauhi untuk tidak memakan riba adalah mereka termasulk golongan orang-orang yang beruntung.

Kelima: Orang-orang yang khusu’ dalam mendirikan sholatnya.

Jadi dalam mendirikan sholat memerlukan kekhusuan, khusu yang di maksud dalam sholat ialah focus dan konsentrasi berzikir kepada Allah pada waktu sholat, khusu juga ini bisa di pengaruhi oleh tempatnya yang kodisinya bersih dan harum, suasana kalau tempatnya aman nyaman dan suasannya tidak bisin/ banyak suara dan banyak gerakan yang lewat, juga khusu bisa di pengaruhi oleh pikiran yang kacau, hati yang gelisah, oleh karena bagi kita yang selalu berusaha agar kita mengerjakan sholat dengan khusu maka tergolong kita orang yang beruntung seperti di jelaskan dalam Al-Qur’an Al Mu’minun Ayat 1-11

قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ   الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَاتِهِمْ خٰشِعُوْنَ

Artinya Sunggu beruntung orang yang beriman (Yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya,QS. AL Mu’min ayat 1 dan 2)

Ke Enam: Semua perkara yang tidak berguna dia tinggalkan

Jadi orang yang meninggalkan perbuatan atau yang tidak berguna atau sia-sia itu termasuk golongan yang beruntung, jadi perbuatan yang tida berguna yang di maksud ialah semua perkerjaan yang tidak berpahala sesuai dengan petunjuk agama islam dan bahkan bisa menimbulkan itu adalah pekerjaan yang tidak berguna, contoh permainan kartu-kartu yang bisa terjerumus kepada judi, mudah mudih pacarana pergaulan bebas bisa terjerumus ke dalam perzinahan dan lainnya. dalam Al-Qur’an Al Mu’minun Ayat 1 dan3

قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ…….. .. وَالَّذِيْنَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُوْنَ

Artinya Sunggu beruntung orang yang beriman …….(yaitu) orang-orang yang meninggalkan (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna,

Ke Tuju: Juga orang-orang yang mengelurkan kewajiban zakatnya,

Juga tegolong orang beruntung itu Ketika di berikah oleh Allah SWT dan hartanya itu sudah memenuhi syarat di keluarkan zakatnya dan dia tanpa pikir panjang di memenuhinya perintah itu maka di hadapan Allah SWT dia termasuk orang yang beruntung seperti ayat menerangkan surat Al-Mu’min Ayat 1 dan 4, sebagai berikut:

قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ…….. ..     وَالَّذِيْنَ هُمْ لِلزَّكٰوةِ فٰعِلُوْنَ

Artinya Sunggu beruntung orang yang beriman( Yaitu) orang-orang yang menunaikan zakat, (QS. Al Mu’minun Ayat 1 dan 4)

Ke Delapan:  Orang Yang kemaluannya di pelihara dan di jaga

Termasuk orang yang beruntung pula bagi mereka yang mampu menjaga dirinya kehormatan dari perbuatan yang haramkan oleh Allah SWT, mejaga kemaluan di sini berada di  situasi itu, mengerjain (onany), Berhubungan badan yang mukan muhrim, berhbungan tapi lewat dubur, dan merubah alat kelaminnya. Ini di jelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-mu’min Ayat 1 dan 5

قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ……..    وَالَّذِيْنَ هُمْ لِفُرُوْجِهِمْ حٰفِظُوْنَ

Artinya Sunggu beruntung orang yang beriman …….(yaitu) dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, (QS. Al-mu’min Ayat 1 dan 5)

Jadi termasuk manusia yang beruntung itu Ketika mampu menjaga kemaluannya, kalau kita pernah melakukan maka mari kita bertaubat nashuhah untuk komitmen menjaga kemaluan dari berbutan dosa.

Ke Sembilan: Memelihara amanat dan janji termasuk orang berutung

Dalam kehidupan kita biasa ada yang meberikan Amanah kepada kita untuk menjaga atau mengerjakan sesuatu tanpa ada pengawasan hanya modal kepercayaan, jadi kalau kita mampu menjaga Amanah dan menjalankan apa yang di amanahkan itu sesuai harapan sipemberi amanah, dan juga kalau kita berjanji dan mampu menepati janji dengan sebaik mungkin maka kita tersmasuk orang yang berutung. Allah SWT berfirman Sebagai berikut

قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ……..   …. وَالَّذِيْنَ هُمْ لِاَمٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُوْنَ

Artinya Sunggu beruntung orang yang beriman …….(yaitu) (Sungguh beruntung pula) orang-orang yang memelihara amanat dan janji mereka.(QS. Al-Mu’min ayat 1 dan 8)

Ke Sepuluh: Mampu memelihara sehari semalam,

Jadi istiqamah dalam mendirikan shalat 5 waktu sehari semalam yaitu subuh 2 rakaat, zhuhur 4 Rakaat, Ashar 4 Rakat, Magrib 3 rakaat serta Isyah 4 Rakaat adalah termasuk dalam golongan orang yang beruntung, yang di masuk menjaga disini ialah mejaga tempat dan tepat pada waktunga selalu shalat berjamaah, menjaga dari yang bisa membatalkan shalat seperti kebersihan, bacaan dan Gerakan sholat. Allah SWT berfirman Sebagai berikut:

قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ……..   ….     وَالَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَوٰتِهِمْ يُحَافِظُوْنَ

Artinya Sunggu beruntung orang yang beriman …….(yaitu) Orang-orang yang memelihara salat mereka.(QS. Al-Mu’min ayat 1 dan 9)

Juga Allah menegaskan dalam Al-Qur’ansurat Al-Hajj ayat 77 sebagai berikut:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ارْكَعُوْا وَاسْجُدُوْا وَاعْبُدُوْا رَبَّكُمْ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ ۚ۩

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Rukuklah, sujudlah, dan sembahlah Tuhanmu; dan berbuatlah kebaikan, agar kamu beruntung. (QS. Al-Hajj ayat 77)

Ke Sebelas: Orang yang sumber rezkinya berada kampung sendiri

Termasuk orang beruntung pula ialah mereka yang sumber rezkinya itu berada di mana dia tinggal tidak melakukan perantauan baru bisa mendapatkan penghasilan atau pemasukan, karena tidak jarang sekarang orang meninggalkan kampung halamannya demi mencari reziki ini meman tidak salah akan tetapi alangka beruntunnya orang itu kalau sumber rezki itu ada di kampung sendiri yang penting hasilnya halal.

Ke Dua belas: Di berikan Rezki yang halal dari arah yang tidak pernah di sangka sebelumnya

Jadi dalam hidup ini kadang kalau kita mendapatkan rezki dari arah yang sebelumnya tidak pernah kita duga atau terlintas dalam pikiran kita dan itu nyata kita peroleh dan halal, hal yang seperti ini termasuk oatrang yang tergolong yang beruntung selama di pake beribadah kepada Allah SWT.

Demikialah Pembahasan ini mudah-mudahan ada manfaatnya kiranya di berikan masukan yang membangun dan di doakan tetap istiqamah dalam kebaikan aamiin Sekian Wallahu Wa’lam Bissawaf, Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Hormat Kami

 

Jumansur, S. Pd.I