Khubah  

Khubah Jum’at Tentang 2 Muhasabah Akhir Tahun Dan Tahun Baru

KHUBAH JUM’AT TENTANG 2 MUHASABAH AKHIR TAHUN DAN

 

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ ورَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَتَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا ، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ

AL-KHUBBATU MAKAANU RAK ‘ATAIN ISTA SHAIDAL KHATIBU ALAL MIMBARI YAKHTUBE FALAA YATAKALLAMU AHADUN  MINGKUN FAMAN TAKALLAMA MINGKUN FAQADA LAGA WAMALLAGA FALAA JUMA’ATALAH (HR. Buhari, )

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah

Pertama-mata khatib senantiasa berwasiat bahwa mari kita tinggkatkan Taqwa kita kepada Allah SWT dengan taqwa yang sebernar-benarnya denga cara menjalnkan perinta dan menjauhi larangan, Selanjutnya mari kita besyukur kepada Allah SWT atas nikmat-nikmat yang diberikan kepada kita baik nikmat Kesehatan lebih lagi nikmat dan iman  sehingga kita masih sempat hadir di tempa yang mulia semoga semaunya bernilai di sisi Allah SWT. Salam dan shalawat semoga tercurahkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad SWT kepda keluaganya, sahabat-sahabanya dan kepada kita semua ummatnya.

Insya Allah pada kesempatan yang menjadi judul khubah kita yang akan menjadi topit 2 Muhasabah dalam pergantian tahun yang akan di lalui dan Tahun yang akan kita jalani.

Tapi pertama bahwa yang di maksud Muhasabah artinya  mengukur, menhitung-hitung introspeksi diri atas ketercapaian hasil ibadah yang kita peroleh yang sudah di lalui dan akan kita peroleh di tahun yang akan datang. Muhasabah ini  salah satu perbuatan yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Muhasabah sangat perlu dijadikan sebagai kebutuhan dalam individu terkhus ummat muslim , karena memberi banyak manfaat dalam di dunia serta di akhirat kelak.

حاسبوا أنفسكم قبل أن تحاسبوا

Hasibu Anfusakum Qabla Antuhasabu

Sayidina ‘Umar ibn Al-Khattab r.a.

Muhasabah perlu untuk dilakukan untuk menilai dan memeriksa kembali apa yang sudah kita lakukan, lalu kemudian memperbaiki diri. Di waktu yang akan datang

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS.Al-Hasyr (59):18).

Maasyiral Muslim Rahima Kumullah

Ada 5 Aspek yang perlu Di Muhasabah Daalam Ukuran Ibadah Kepada Allah SWT.

Yang pertama Muhasaba Ila Ruhuhiyah

Yang dimaksud muhasaba Ruhuhiyah ialah mengevaluasi memeriksan sejaumana hati itu komitmen terhadap ber aqidah yang benar kepada Allah dan Rasul-Nya  hadirin karena jangan sampai kita rajin melakukan ibadah wajib dan yang lain akan tetapi aqidah kita sudah tidak benar atau sudah rusak, inilah pentingnya Kembali mengukur seperapa kuatkah Aqidah yang saya miliki ataukah sudah berapa tebalkah kekutan tauhid kita kepada Allah SWT, karena kalau Aqidah sudah Rusak makan berakibat patal karena ibadah yang kita lakukan sia-sia tidak di terima dihadapan Allah SWT, megitu juga muhasaha terhada mewaspadai jangan samapi iman kita tahun yang lalu bagus akan tetapi tahu yang akan datang bisa rusak, karena itu membutuhkan langka istiqama untuk menjaga agar iman kita tatap terjaga dari berbagai macam , oleh karena salah satu yang bisa menjadi senjata kita untuk mempertahankan iman yang kokoh adala memperdalam ilmu pengetahuan tentang agama, maka untu mendpatkan itu wajib kita berkumpul dengan para ulama atau orang-orang sholeh yang berilmu tinggi. Sama halnnya dengal fikiran kita, nafsu yang kita miliki masing-msing.

Yang Kedua Muhasabah Ilal Jasadiyah

Muhasabah terhadap jasad kita ialah mengukur sejauh mana panca idera dan rongga badan saya beribada kepada Allah SWT, semisal mata yang Allah berikan apakah lebih banyak sapake melihat ada yang di ridhoi oleh Allah atau kah lebih banyal lalainya, Apabila mata kita selama ini kita fungsikan  untuk lebih banyak ber ibadah berarti di tahun akan datang kita wajib muhasabah dengan jalan apa yang saya lakukan agar tetap mata saya berfungsi dengan baik.

Begitupun dengan telinga kita apakah kita gunakan untuk mendegar ayat-ayat Allah ataukah lebih banyak mendengar yang sai-sia seperti dengar musik, dengar sendagurau, pembicaraan yang hanya kehidupan dunia saja, kalau seperti itu adanya maka kita wajib evaluasi tahun akan datang lebih baik karena sudah mampu menghidari mendengar hal-hal yang sia-sia bukan mendengar ilmu pengetahuan khusnya agama yang bisa meningkatkan iman kita kepada Allah SWT.

Kita juga di pasilitasi hidung dan mulut, hidung yang kita mililki apakah di pake mencium sesuatu wawangian yang di sunnahkah oleh Rasulullah atauka kita mampu mencium keberadaan orang lain akan tetapi terhadap diri kita tidak mencium bau kekurangan yang berbahaya, maka di tahun akan datang kita arahkan hidung kita agar selalu di pake beribadah kepada Allah, begitupun mulut yang kita miliki masing-masing kita muhasabah bahwa mulut yang saya miliki ini sudah di pakekah bertasbih, bezikir, mengajak , makan makanan yang halal, membaca Al-Qur’an ataukah lebih banyak saya pake besuara sia-sia seprti berbohong, berkosip, adu-domaba, makan dan minuman yang haram, bernyanyi-nyanyi, ataukah menyakiti orang lain dari perkataan kita, maka kalau begitu adanya mari kita muhasabah agar tahun yang akan datang bisa menggati denga kebaikan, akan tetapi kalau tahun yang lalu sudah bagus maka kita istiqamah menjaga agar tatap dalam kebaikan sesuai petunjuk dari Allah dan Rasul-Nya.

Ke Tiga Muhasabah Ila A’Malikum

Semua kita memilki masing-masing propesi apakah itu, pedagan, pegawai, nelayan, pejabat, guru, polisi, tentara, dan aparat keamanan lainnya, petani, sopir, pilot, karyawan, buruh,Kesehatan, dan lainnya ini semua kita muhasabah bahwa apaka yang saya lakukan selama tahun berlalu menjadi sarana saya beribadah kepada Allah SWT, atau kah pekerjaan yang saya miliki menhalangi atau menjadiakan saya lalai beribadah kepada Allah, jadi kalau selama ini propesi yang kita lakukan itu menjadikan malas beribada kepada Allah maka kita muhasabah tahun yang akan datang di perbaiki agar pekerjaan beres dan kita juga tidak ketinggalan amal ibadanya, kalau sudah baik maka muhasabah untuk meningkatkan dan istiqamah.

Ke Empat Muhasabah Ila Amwaalikum

Di sini kita muhasabah terhadap dan pasilitas hidup yang masing-masing kita miliki seperti, Rumah, Gedung, toko, mobil, motor, pesawat, kapal laut, binatang  ternak,  eletronik, emas, kebung, sawah, empang, dan lainnya. harta yang kita miliki saat ini wajib kita muhasabah selama satu tahun ini, pertanyaan yang wajib kita jawab adalah dari mana kita dapatkan harta itu dan kemana kita belanjakan, kalau masa lalu kita memperoleh dengan cara yang halal maka di belanjakan di jalan baik juga kah maka kalu sudah begitu jadinya, berarti kita wajib mepertahankan kebaikan itu di kehidupan selanjutnya, akan tetapi kalau cara memperoleh dan membelanjakannya juga semuanya tidak dengan jalan yang ridhai Allah SWT maka di tahun yang akan datang mari kita bertobat untuk mengelolanya harta kita dengan jalan petunjuk  di bawah oleh Rasulullha SAW begitupun jika yang salah satunya yang salah apakah cara mendaptkannya ataukah cara membelanjakannya maka wajib kita untuk memperbaikinya dan  istiqama di jalan Allah SWT.

Ke Lima Muhasaba Ilaa Al-Wakatikum

Muhasabah Al-wakatikum ialah menghitung-hitung bagaimana kita menhabiskan waktu-waktu yang lalu 24 jam wakatu yang kita miliki bebas kita menggunakannya maka sangat penting kita muhasabah terhadap waktu waktu kita apakah waktu yang lalu terkhusus 5 waktu sehari semalam di kerjakan sesuai perinta Allah dan Rasulnya ataukah masih ada yang lalai, kalau waktu yang kita gunakan masih jauh dari apa yang Allah perintahkan maka penting kita muhasabah untuk memperbaikinya di waktu yang akan datang, terutama gunakan umur kita untuk beribadah kepada Allah SWT.

keimpulan

Tahun yang lalu adalah kenanga kita, tahun yang akan datang adalah harapan kita maka wajib kita selalu muhasabah Ruh, Jasadiya, perbuatan, harta benda, serta waktu-waktu kita di dalam menjalaninya semoga kita selalu dibimbing oleh Allah SWT dan istiqamah di jalan yang di ridhoi-Nya.

Khutbah jum’at yang ke II

اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.         أَمَّا بَعْدُ،

فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Doa Akhir Tahun

اَللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْه وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوبَتِي وَدَعَوْتَنِي إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِي عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِي وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّي وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ

Doa Awal Tahun Baru

اَللَّهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِه، وَالعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ

عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

Wallahu A’lam

Hormat Kami

 

Jumansur, S. Pd.I