Dakwah  

3 Macam Akhlaqul Karimah Dari Hadits Rasulullah

sumber Gambar dari Al waie

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

Mukaddimah

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ . أَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ  اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا وَرَسُوْلِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى ا للهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّي

Kepada Allah dengan mengucap Alhamdulillah, Bersholawat kepada Rasulullah dengan mengucap Allahummasholli alaa sayidina Muhammad, Di dikesempatan yang baik ini insya Allah akan membahan tentang 3 macam yang di ajarkan oleh Rasulullah SAW

Nilai Tiap-tiap ummat tidaklah di tentukan oleh rupa atau pun . Akan tetapi nilai manusia itu di tentukan oleh akhlaq atau budi  pekerti. Rasulullah SAW, di utus kedunia inipun hanya untuk menyempurnakan budi pekrti yang mulia. Yang di maksud Akhlaq menurut Imam Al-Ghazali ialah:

hurup Latin: AL-AKHLAQU HIYA SHIFATUN RAASIKHATUN FILQOLBI TASHDURU A’NHA AFA’LUN BISUHUULATIN WATAISIIRIN MIN GAIRI HAJATIN ILAA FIKRIIN WARU’YATIN.

“Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam hati, yang dapat menimbulkan perbuatan-perbutan dengan mudah dan gampang tanpa membutuhkan pertimbangan-pertimbangan dan pemikiran-pemikiran serta ru’ya-ru’ya. (Al-Gazali)

menurut pendapat Imam Al-gazali di atas bahwa kalau dengan mudah tanpa banyak pertimbangan-pertimbagan seseorang dapat berbuat atau berkata baik tandanya dia adalah orang yang berakhlaq baik. Sebaliknya, bila seseorang dengan mudah berbuat atau berkata jelek, itu bertanda bahwa ia adalah merakhlaq jelek. Untuk lebih detai lagi tentang akhlaq ini berikut hadist Rasulullah membagi ciri-ciri Akhlaqul karimah itu tergambar dalam 3 macam sifat;

Huruf Latin: QAALA RASULULLAH STALASTATUN MIMMAKAARIMIL AKHLAQI INDA LLAHI

Rasulullah SAW bersabdah ada tiga termasuk akhlaqul karimah di sisi Allah SWT: Jadi Rasulullah menyebutkan bahwa ada 3 macam sifat yang termasuk ahklakul karimah yaitu:

Al-Awwal: ANTA’FUA A’MMAN DSALAMAKA

“Memaafkan terhadap orang yang berbuat zhalim kepadamu”: Kita memang manusia adalah makhluk sosial perkelompok dan berinteraksi satu sama lain. Dalam bermu’asyarah/bergaul antara manusia itu, sudah barang tentu terdapat peraturan atau norma-norma yang harus di pengang oleh masing-masing pihak, agar pergaulan dapat berjalan dengan baik.

Akan tetapi merupakan tabiat alami yang sudah melekat pada manusia ialah tidak bisa terhidar dari kekhilafan atau berbuat salah dan sifat lupa, oleh karenanya ketika dalam pergaulan ada teman atau orang lain yang merugikan baik moril maupun materil. Memberikan maaf kepada orang seperti adalah contoh dari akhlaq yang baik dan terpuji. Dalam Al-qur’an orang yang berakhlaqul karimah termasuk seperti firman Allah SWT sebagai berikut:

       الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّۤاءِ وَالضَّرَّۤاءِ وَالْكَاظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَۚ

Artinya: ….(Orang-orang Bertaqwah ….(yaitu)  orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan,( QS. Al-Imran 134)

Dalam sebuah kudsi di katakan:

Huruf Latin: INNANABIYALLAHI MUUSAA A’LAIHI SSALAAMU QAALA: YAARABBI, AYYU I’BAADIKA A A’ZZU A’LAIKA? QAALA: aLLASTIQADARAWAA’FAAH. ( Rawaahu Khara’ith a’n abii dari Abi Hurairah)

Artinya: Nabi Musa as. Bertanya kepada Allah, ya Allah siapakah hamba-Mu yang paling mulia di sisi-Mu? Allah menjawab: ialah orang yang membalas, tetapi ia memaafkan.  (H.Q.R. Khara’it dari Abi Hurairah)

Astaniyatu: WATU’TIYA MAN HARRAMAKA

Memberi Kepada orang yang tidak mau memberi kepada kamu: Hambah Allah yang tidak mampu memberikan sesuatu kepada orang lain biasa di sebabkan beberapa kemungkinan yaitu: mungkin ia memang mempunyai sifat atau mungkin ada persoalan yang belum selesai dengan orang lain, sehingga ia memutuskan untuk tidak berbagi. Jadi kalau orang yang memutuskan take and giveya itu saling memberi dan menerima, maka tindakan terpuji ialah kita yang memulai pemberian kepada mereka, karena orang yang memberi lebih tinggi derajatnya di bandingkan yang menerima Rasulullah bersabadah:

Hurup Latin: AL-YADUL U’LYAA KHAIRUN MINALYADISSUFLAA ( muttafaqun a’laih)

Artinya: Tangan yang di atas (orang yang memberi) itu lebih baik daripada  tangan yang di bawah (orang yang menerima). (H.R. Bukhari-Muslim)

Selain itu , pemberian itu dapat di jadikan jembatan approach(pendekatan)dengan Allah, pendekatan kepada manusia dan sekaligus mendekatkan diri masuk kedalam surga Allah, Rasulullah bersabdah:

Huruf Latin: ASSAKHIYYU QARIBUN MINALLAHI, QARIIBUN MINANNASI, QARIIBUNMINALJANNAHTI (Rawaahu Tirmizi)

Artinya: itu dekat dengan Allah, dekat dengan manusia dekat dengan syurga.( HR. tirmizih)

Astaalistu: WATASHILA MAN QATHA A’KA

Menyambung kepada orang yang sengaja memutuskan hubungan denganmu: Jadi termasuk akhlaq yang terpuji ketika ada yang sengaja memutuskan hubungan terkhusus hubungan retak gara perosoalan, seperti rebutan warisan, ketersinggungan karena perkataan atau perlakuan dan sebagainya, jadi kalua ada kelurga yang memutuskan hubungan silaturrahminya maka kalau kita menyambungkan maka itu adalah akhlaq yang mulia dan terpuji di hadapan Allah SWT. Dalam Al-qura’an Allah berfirman:

وَالَّذِيْنَ يَنْقُضُوْنَ عَهْدَ اللّٰهِ مِنْ ۢ بَعْدِ مِيْثَاقِهٖ وَيَقْطَعُوْنَ مَآ اَمَرَ اللّٰهُ بِهٖٓ اَنْ يُّوْصَلَ وَيُفْسِدُوْنَ فِى الْاَرْضِۙ اُولٰۤىِٕكَ لَهُمُ اللَّعْنَةُ وَلَهُمْ سُوْۤءُ الدَّارِ

Artinya:”Dan orang-orang yang melanggar janji Allah setelah diikrarkannya, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah agar disambungkan dan berbuat kerusakan di bumi; mereka itu memperoleh kutukan dan tempat kediaman yang buruk (Jahanam). (QS. Ar-Ra’d 25)

Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabdah:

Huruf Latin: INNA A’MALU UMMATII TU’RADU A’SYIYYATIL KHAMIISI LAILATAL JUM’AT I, FALAA YUQBALU QAATHI’URRAHMI( Rawaahu Muslim Wamaalik)

Artinya:Sesungguhnya Amal perbuatan ummatku dilaporkan pada tiap kamis sore menjelan malam jum’at maka tidak akan diterima amal orang yang memutuskan persaudaraan (H.R. MUslim dan Malik)

Hadits Lain Rasulullah SAW bersabdah:

Huruf Latin: INNA SHILATARRAHMI MAHABBATUN FIL AHLI, MANZILATUN FIL MAALI, MANSAATUN FIL AJLI (Rawaahu tirmizi)

Artinya: Sesungguhnya silaturrahmi itu perbuatan yang dicintai oleh keluarga, menjadikan sebab melimpahnya harta dan dapat pemperpanjang umur (H.R. Tusmuzih)

Demikian Ceramah ini semoga ada manfaatnya Wallahu Wa’lam Bissawaf. Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Hormat kami

 

Jumansur, S. Pd.i